Perekonomian Indonesia

 on Selasa, 31 Maret 2015  

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen Pembimbing
R Hardadi


Disusun oleh :
Ariyanto
21214655
1EB32



UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidakakan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan

Bekasi 30 Maret 2015


       Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seluruh Negara di dunia menganut Sistem Ekonomi yang beragam. Beda Negara berdeda pula panutan sistem perekonomiannya tergantung kebijakan setiap Negara tersebut yang diperhitungkan melalui kelebihan Sistem Ekonomi yang akan dianut. Di Indonesia sendiri telah menganut banyak Sistem Ekonomi yang dianut secara berganti ganti sesuai kebutuhan zaman dan semua itu hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk meningkatkan Kesejahteraan Negara. Sistem Ekonomi merupakan salah satu cara meningkatkan Kesejahteraan Negara.
Seiring waktu berjalan, Sistem Ekonomi telah membuat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia meningkat. Oleh karena itu Indonesia berusaha melakukan Perubahan lagi demi meningkatkan Kesejahteraan Negara dengan belajar dari sejarah Perekonomian Negara sejak awal hingga saat ini. 



BAB II
ISI

1.      Sistem Ekonomi Indonesia

A.      Pengertian
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan
B.      Macam macam Sistem Ekonomi

1)      Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa  dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
a.       Menerapkan sistem persaingan bebas
b.      Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
c.       Peranan pemerintah dibatasi
d.      Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
a.       Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
b.      Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
c.       Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
d.      Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
a.       Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
b.      Rentan terhadap krisis ekonomi
c.       Menimbulkan monopoli
2)      Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur  negaraDalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
a.       Hak milik individu tidak diakui.
b.      Seluruh sumber daya dikuasai negara.
c.       Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
d.      Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
a.       Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
b.      Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
c.       Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
d.      Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
a.       Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
b.      Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
c.       Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

3)      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri :
a.       Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
b.      Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
c.       Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
d.      Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
Kelebihan :
a.       Kestabilan ekonomi terjamin
b.      Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil
c.       Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
Kekurangan :
a.       Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
b.      Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta

4)      Sistem Perekonomian Indonesia
Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi.Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia dari masa Orede Baru hingga sekarang :
5)      Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
6)      Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah :
a.       Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
b.      Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
c.       Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
d.      Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
e.      Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.

C.      Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis

1.       Sistem Perekonomian Kapitalisme
Sistem perekonomian kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan suatu kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
2.       Sistem Perekonomian Sosialisme
    Sistem perekonomian sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
 Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
D.      Persaingan Terkendali

Indonesia merupakan negara yang sistem ekonominya terkendali.

Ciri-ciri persaingan terkendali adalah :
a.       Bukan penganut sistem perekonomian kapitalis dan sosialis
b.      Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
c.       Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
d.      Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.


2.      Sejarah Ekonomi Indonesia

A.      Sejarah Ekonomi Pra Kolonialisme
Dinamika perekonomian Indonesia pada masa sebelum penjajahan dimulai dari jaman pra-sejarah sampai dengan masuknya kolonialisme di Indonesia. Atas dasar hal itu, maka dinamika perekonomian Indonesia sejalan dengan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia yang diwujudkan melalui keberadaan kerajaan yang ada di nusantara. Posisi gografis dimana pusat kerajaan berada beragam dan berakibat pada keragaman corak aktivitas perekonomiannya.
Kerajaan Kutai terletak pada jalur perdagangan dan pelayaran antara Barat dan Timur, maka aktivitas perdagangan menjadi mata pencaharian utama, sehingga rakyat Kutai sudah mengenal perdagangan internasional. Kerajaan Tarumanegara berada di daerah agraris sehingga kehidupan perekonomian masyarakat Tarumanegara adalah pertanian dan peternakan. Kerajaan Sriwijaya berada di pesisir utara Pulau Sumatera dan berada pada urat nadi perdagangan di Asia Tenggara, sehingga masyarakat Sriwijaya menguasai perdagangan.
Kerajaan Mataram berada bagian tengah Pulau Jawa, posisi ini membuat masyarakat Mataram bertumpu pada sektor pertanian. Kehidupan ekonomi masyarakat pada jaman Kerajaan Singasari berbasis pada pertanian, pelayaran, dan perdagangan. Kerajaan Majapahit dekat dengan pertanian, maka kehidupan ekonomi masyarakat Majapahit hidup dari pertanian dan perdagangan.
Singkatnya, dalam masa sebelum penjajahan, perekonomian Indonesia bertumpu pada sector pertanian dan perdagangan.
B.      Sejarah Ekonomi Era Pendudukan Jepang
Konstelasi peta politik pada masa perang dunia II nampaknya berimbas pada konstelasi politik di Indonesia, durasi penjajahan Jepang di Indonesia tidak berlangsung lama, karena hanya berjalan hingga sekitar tahun 1945. Secara besar penjahan Jepang di Indonesia diawali pasa bulan juni 1942.Bulan Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pertemuan pertamanya pada bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan. Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan radjiman Widioningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.
Kebijakan ekonomi pada jaman penjajahan Jepang, terdiri atas :
            1)  Perluasan Areal Persawahan
            2)  Pengawasan Pertanian Dan Perkebunan.
Perluasan areal persawahan guna meningkatkan produksi beras. Meskipun demikian produksi pangan antara tahun 1941-1944 terus-menurun. Pada jaman Jepang hasil pertanian diatur sebagai berikut: 40% untuk petani, 30% harus dijual kepada pemerintah Jepang dengan harga yang sangat murah, dan 305 harus diserahkan ke lumbung desa. Badan yang menanganimasalah pelanggaran disebut Kempetei (Korps Polisi Militer), suatu badan yang sangat ditakuti rakyat. Jepang mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang. Sedangkau tembakau, teh, kopi harus dihetikan penanamannya Karena hanya berhubungan dengan kenikmatan. Jepang menduduki Indonesia hanya tiga tahun setengah, sedangkan Belanda menjajah Indonesia selama tiga abad.
C.      Sejarah Ekonomi Era Reformasi

Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter  yangberlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda ke arah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah diperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berbeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999.
Namun sejak masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, perekonomian Indonesia mulai membaik. Perekonomian Indonesia boleh dibilang tengah berada pada masa keemasannya. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia. Di saat negara-negara superpower seperti Amerika Serikat dan Jepang berjatuhan, Indonesia justru mampu mencetak pertumbuhan yang positif sebesar 4,5% pada tahun 2009.
Pembangunan di era Reformasi ini merupakan suatu bentuk perbaikan di segala bidang sehingga belum menemukan suatu arah yang jelas. Pembangunan masih tarik-menarik mana yang harus didahulukan. Namun setidaknya reformasi telah membawa Indonesia untuk menjadi lebih baik dalam merubah nasibnya tanpa harus semakin terjerumus dalam kebobrokan moral manusia-manusia sebelumnya.
3.      Pendapatan Nasional

A.      Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah pendapatan suatu masyarakat disuatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun).
Masyarakat pelaku kegiatan ekonomi akan terus berusaha memperoleh pendapatan untuk memenuhi semua kebutuhan sehingga menjadikan masyarakat makmur. Jika seluruh pendapatan atau pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara dijumlahkan maka akanterbentuklah pendapatan nasional.
Jika dilihat dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, produk nasional dikelompokkan menjadi Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP).
 Dari kedua konsep tersebut melahirkan konsep Gross Domestic Regional Product (GDRP), Net National Product (NNP), Net National Income(NNI), Personal Income (PI), dan Disposable Income (DI)
B.      Faktor Penentu Perkembangan Ekonomi Indonesia
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :
1) Faktor produksi
2) Faktor Investasi
3) Faktor Perdagangan Luar Negeri dan Neraca Pembayaran
4) Faktor Kebijakan Moneter dan Inflasi
5) Faktor Keuangan Negara



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Perekonomian di Indonesia mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. Tentunya tujuan perubahan sistem perekonomian di Indonesia adalah agar menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Walaupun banyak permasalahan ekonomi menimpa Indonesia, tetapi tetap perekenomian Indonesia tumbuh dan berkembang.
Perekonomian Indonesia 4.5 5 Unknown Selasa, 31 Maret 2015 Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Dosen Pembimbing R Hardadi Disusun  oleh...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar